Ganjar Pranowo Pamit sebagai Gubernur Jateng di Upacara HUT RI Ke-78

Ganjar Pranowo Pamit sebagai Gubernur Jateng di Upacara HUT RI Ke-78

Semarang – Ganjar Pranowo Pamit sebagai Gubernur Jateng di Upacara HUT RI Ke-78, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan selamat tinggal kepada masyarakat Jateng di upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-78 tingkat provinsi Jateng, Kamis (17/8/2023). Upacara yang digelar di Lapangan Pancasila (Simpanglima) Kota Semarang itu menjadi momen terakhir Ganjar sebagai gubernur, karena masa jabatannya akan berakhir pada 5 September 2023.

Dalam amanatnya, Ganjar mengatakan bahwa ia dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyadari bahwa waktu mereka untuk memimpin Jateng terbatas. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk mewujudkan impian-impian terbaik mereka untuk Jateng dalam waktu yang tersedia.

“Barang siapa memiliki impian besar, ia harus sanggup bekerja keras, memiliki ketekunan, daya tahan, dan kesabaran untuk mewujudkan mimpi itu, dan mengatasi hambatan-hambatan yang menghadangnya sepanjang jalan,” kata Ganjar.

Ganjar juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Jateng atas segala hal yang telah dilakukan selama memimpin provinsi ini. Ia mengaku sangat mencintai warga Jateng sebagai warga maupun sebagai saudara. Ia berharap persaudaraan erat antara dirinya dan warga Jateng bisa menjadi pemicu perdamaian dan kemajuan di seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Pemprov Jateng Beri Penghargaan ke 9 OPD dan 3 Daerah, Ini Alasannya

Ganjar juga tidak lupa menyebutkan sejumlah capaian kemajuan yang diraih Jateng di bawah kepemimpinannya. Di antaranya adalah penurunan tingkat kemiskinan hingga mencapai 1 juta jiwa lebih, peningkatan produksi pangan yang menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional, penarikan investasi hingga ratusan triliun rupiah dalam sepuluh tahun terakhir, serta peningkatan indeks pembangunan manusia dan kebahagiaan warga Jateng.

Ganjar juga memberikan apresiasi kepada para petani, buruh, pengusaha, pedagang, nelayan, guru, romo, kiai, pemuka agama, pekerja profesional, PNS, dan pejabat pemerintahan yang telah bekerja sebaik-baiknya untuk membangun Jateng. Ia juga menyoroti reformasi besar-besaran yang telah dilakukan di berbagai bidang pelayanan publik, seperti jembatan timbang, Samsat, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

“Bagaimana jadinya jembatan timbang saat ini jika tidak ada reformasi besar-besaran, setelah dibongkar praktik pungli di sana. Mungkin lingkungan Samsat tidak akan pernah terlepas dari jerat praktik pungli, jika para pegawainya tidak melakukan perbaikan setelah kita lakukan sidak di sana,” ungkapnya.

Ganjar menegaskan bahwa cara terbaik untuk mensyukuri kemerdekaan adalah dengan menjadikan nikmat besar kemerdekaan sebagai stimulan pembangunan negara. Ia berharap pembangunan infrastruktur perekonomian, kesehatan, pendidikan, sosial, dan digital bisa mendekati posisi ideal. Ia juga berharap orientasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat bisa terwujud.

Baca Juga :   Kongres Perempuan Nasional Akan Bahas Berbagai Isu dan Solusi untuk Perempuan Indonesia

“Maka seluruh potensi peningkatan perekonomian rakyat harus kita optimalkan,” tuturnya.