Pancasila dan Gotong Royong Jadi Kunci Penurunan Stunting di Magelang

Gotong Royong Jadi Kunci Penurunan Stunting

Slawipos.com – Pancasila dan Gotong Royong Jadi Kunci Penurunan Stunting di Magelang, Penanganan stunting di Kabupaten Magelang menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah, yang didukung oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI. Dengan mengusung nilai-nilai Pancasila dan gotong royong, berbagai pihak bersinergi untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin dan Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi dalam acara Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting, di lapangan depan Kantor Kecamatan Bandongan, Sabtu (5/8/2023). Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Hubungan Antarlembaga, Sosial, Komunikasi dan Jaringan BPIP RI Prakoso dan Ketua LPPM Universitas Negeri Semarang Benny Riyanto.

Bupati Zaenal Arifin mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara, digali oleh Bung Karno dari nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak dulu. Pancasila memuat sila-sila yang merupakan cita-cita rakyat, yang secara keseluruhan bisa menjangkau sampai ke pelosok pedesaan hingga ke daerah terpencil. Hal itu merupakan cermin sila ke lima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Maka program pencegahan stunting, menjadi salah satu program prioritas nasional, yang merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila, sebagai bukti nyata agar generasi masa depan menjadi manusia unggul dan berdaya saing,” kata Zaenal.

Baca Juga :   4 Orang di Magelang Ditangkap Polisi atas Kepemilikan 0,5 Kg Sabu

Bupati menambahkan, untuk mencapai target penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada 2024, dibutuhkan kerja sama antara multisektor dan multipihak, baik di tingkat pusat, daerah, maupun desa. Program ini harus dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas, dengan melakukan intervensi spesifik dan sensitif kepada kelompok sasaran yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 sampai 59 bulan.

Kepala BPIP RI Yudian Wahyudi menyampaikan, penanganan stunting merupakan salah satu fokus utama dari Reformasi Birokrasi tematik yang ditetapkan oleh Pemerintah. BPIP bekerja sama dengan BKKBN dan beberapa kementerian dan lembaga telah menyelenggarakan kick off meeting Pancasila dengan tema Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting di Jakarta pada 16 Februari 2023.

“Kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen BPIP bersama pemangku kepentingan untuk menjalankan arahan Presiden guna mencapai target penurunan angka stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 yang sebelumnya menyentuh angka 37 persen di tahun 2014,” papar Yudian.

Yudian menekankan bahwa stunting bukan hanya berdampak pada kondisi fisik anak, melainkan pada kesehatan hingga kemampuan berfikirnya. Stunting dapat menyebabkan keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan anak untuk belajar, dan mudahnya anak-anak terserang penyakit-penyakit kronis.

Baca Juga :   Gus Yasin: Eksnarapidana Bisa Jadi Duta Budaya dan Penerus Bangsa

“Stunting harus segera diturunkan, karena dampak buruk yang disebabkan stunting, dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara,” tandas Yudian.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan naskah kerja sama tentang pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan antara Pemerintah Kabupaten Magelang dan BPIP RI. Kemudian juga diberikan bantuan kepada beberapa keluarga yang mengalami stunting di wilayah Kecamatan Bandongan dan sekitarnya secara simbolis.

Selain itu, Bupati Magelang bersama Kepala BPIP RI juga melakukan demo memasak dengan menu olahan kacang hijau untuk mengatasi stunting. Kacang hijau merupakan salah satu bahan pangan yang kaya akan protein, zat besi, dan vitamin B, yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.