Rumah Korban Tanah Bergerak di Brebes Terpaksa Dibongkar

185 Rumah Warga Sridadi Rusak Akibat Bencana Tanah Bergerak
185 Rumah Warga Sridadi Rusak Akibat Bencana Tanah Bergerak

Slawipos.com – Rumah Korban Tanah Bergerak di Brebes Terpaksa Dibongkar, Penghuni Diungsikan. Rumah-rumah warga korban bencana tanah bergerak di Dukuh Karanganyar, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terpaksa dibongkar.

Pembongkaran dilakukan oleh petugas BPBD dibantu warga, relawan kebencanaan serta Ormas.

Rumah yang menjadi sasaran pembongkaran yang kondisi membahayakan atau rawam ambruk.

“Jika tidak dibongkar, rumah dapat membahayakan penghuninya atau bangunan lain yang ada disekitarnya,” kata Budi Sujatmiko, Satgas Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Brebes.

Pergerakan tanah di pedukuhan tersebut, sambung dia, semakin menunjukan dampaknya semenjak bulan Oktober lalu.

Kerusakan didominasi retak-retak pada tembok dan rekahan pada lantai rumah serta genting bangungan ambrol.

“Pembongkaran juga dimaksudkan untuk menyelamatkan material rumah atau perabotan dari ancaman longsor. Seluruh perabotan yang bisa diselamatkan pun diangkut dan dibawa ke lokasi Hunian Sementara (Huntara),” jelasnya, Sabtu 5 November 2022.

Bencana tanah bergerak mengakibatkan 65 rumah warga rusak berat dan harus relokasi ke tempat yang aman.

Ada 185 kepala keluarga (KK) atau 767 jiwa yang terdampak bencana tersebut.

Baca Juga :   EdenFarm Dukung Festival Bawang Merah Brebes 2023 dan Berdayakan Petani Lokal

“Sembarai menunggu Huntara selesai, warga yang rumahnya dibongkar mengungsi di gedung Pondok Pesantren Al Insan dan di rumah-rumah keluarganya,” terang Budi.

Petugas selanjutnya memetakan rumah-rumah yang telah dibongkar serta memantau perkembangan pergerakan tanah. BPBD juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana alam di lingkungan masing-masing, serta melaporkan setiap kejadian kepada petugas.

Jamilah (44), salah seorang warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah menyampaikan, saat ini dia bersama keluarga terpaksa mengungsi di rumah saudara sembari menunggu proses pembongkaran dan pembangunan Huntara selesai.

“Ada tiga Kepala Keluarag (KK) yakni bapak, saya dan keluaraga, serta adik. Rumah sudah dibongkar, sementara ini tinggal di rumah saudara,” jelasnya.

Jamilah mengaku jika semenjak dia bersama keluarga lainnya terpaksa harus meninggalkan rumah untuk mengungsi, belum ada bantuan yang dia terima.

“Terlebih sekarang ini suami tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, otomatis tidak ada penghasilan. Kalau untuk makan dapat dari dapur umum yang baru beroperasi kemarin,” tuturnya.

Warga sangat berharap adanya bantuan logistik dan juga sarana pemeriksaan kesehatan. Terlebih banyak diantara pengungsi adalah balita dan juga lansia.

Baca Juga :   Sistem Gilir dan Kawal Air Diterapkan di Brebes untuk Antisipasi Kekeringan saat Kemarau

Selain rumah warga, bencana tanah bergerak juga mengakibatkan kerusakan fasiltas umum dan juga sarana infrastruktur. Di antaranya musala dan juga jalan pemukiman.

Pemerintah desa telah melaporkan kondisi dan perkembangan yang terjadi kepada Pemkab Brebes, melalui Kantor Kecamatan Sirampog.