REMBANG – Pemkab Rembang Beri Makanan Tambahan Lokal dan Sedekah Telur untuk Cegah Stunting, Pemerintah Kabupaten Rembang terus berupaya untuk menekan kasus stunting di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal kepada balita dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK). Selain itu, Pemkab Rembang juga meluncurkan Gerakan Sedekah Telur Peduli Stunting, yang akan dilaksanakan oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) setiap pekan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, drg Dini Nuraida, mengatakan bahwa PMT lokal bertujuan untuk memperbaiki status gizi balita dan ibu hamil. PMT lokal diberikan selama 90 hari secara berturut-turut, setiap hari dimulai serempak pada tanggal 17 Juli 2023. PMT lokal berupa kudapan dan makanan lengkap siap santap kaya protein hewani dengan siklus menu 10 hari.
“Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi. Tentunya dengan memanfaatkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan,” ujarnya, saat dihubungi via telepon, Minggu (10/9/2023).
Dini menjelaskan bahwa sasaran PMT lokal meliputi balita gizi kurang, balita dengan berat badan kurang, balita dengan berat badan tidak naik, dan ibu hamil yang KEK. Jumlah sasaran penerima PMT lokal hingga saat ini sejumlah 2.377 balita dan 676 ibu hamil. PMT lokal juga dipantau secara harian, mingguan, dan bulanan oleh tim, meliputi daya terima makanan, berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas (Lila).
Dini menambahkan bahwa pelaksanaan PMT lokal dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan lokal. Kader di desa berpartisipasi mulai dari pembelian bahan makanan, pengolahan, distribusi, hingga pemantauan. Menu makanan tambahan terdiri dari menu wajib yang sama se-Kabupaten Rembang dan menu tambahan sesuai dengan kreativitas puskesmas. Menu wajib dapat diakses di [situs ini].
Sementara itu, Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengatakan bahwa Gerakan Sedekah Telur Peduli Stunting merupakan gerakan sosial yang dilakukan para ASN Pemkab Rembang untuk memberikan asupan gizi tambahan kepada anak-anak stunting. Gerakan ini akan dimulai pada Jumat (15/9/2023) dan akan didistribusikan ke 29 desa prioritas stunting.
“Namanya sedekah ini keikhlasan, tapi kita tidak biarkan liar. Kita gerakan, kita atur teknis sedekahnya,” tegasnya, saat ditemui usai memimpin rakor, di Aula Bappeda Kabupaten Rembang, Jumat (8/9/2023).
Wabup menuturkan bahwa saat ini masih ada sekitar 1.228 bayi bawah dua tahun (Baduta) yang terkena stunting di Kabupaten Rembang. Ia berharap agar gerakan sedekah telur ini dapat membantu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak.
Salah satu ASN di Kecamatan Pamotan, Mufti Affandi, menyatakan dukungannya terhadap gerakan sedekah telur ini. Ia mengatakan bahwa ia bersedia berbagi rezeki kepada warga yang kurang mampu atau anak-anak yang membutuhkan.
“Kita punya rejeki dibagi kepada warga yang kurang mampu atau anak-anak yang membutuhkan. Saya pribadi sangat setuju, tidak keberatan, yang penting ikhlas,” tuturnya.***