Slawipos.com – Belajar Tata Kelola TIK, Pemprov Papua Selatan dan PKH Luwu Studi Tiru ke Jateng, Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan penanganan kemiskinan ekstrem di daerahnya, rombongan dari Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, berkunjung ke Jawa Tengah. Mereka datang untuk melakukan studi tiru atau belajar dari pengalaman dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bidang tersebut.
Rombongan dari Pemprov Papua Selatan dan PKH Luwu diterima oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Rabu (23/8/2023) malam. Dalam pertemuan tersebut, Ganjar berbagi berbagai informasi dan tips mengenai perencanaan pembangunan atau musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), pembangunan pusat data atau data center, integrasi data antar daerah, peningkatan keamanan siber, penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik, serta penanganan kemiskinan ekstrem.
Ganjar mengatakan bahwa sinergitas arah kebijakan tata kelola TIK di Jawa Tengah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya pembangunan pusat data sebagai pondasi awal terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang semakin baik. Ia juga menyarankan agar Pemprov Papua Selatan melibatkan masyarakat dengan teori no one left behind dalam musrenbang.
“Pusat data merupakan infrastruktur TIK yang sangat vital dan strategis. Di sini kita bisa menyimpan, mengolah, dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan sektor. Dengan pusat data, kita bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas data, serta memudahkan akses dan pertukaran data antar daerah,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem harus ditangani secara tepat sasaran. Ia mengatakan bahwa Jawa Tengah telah melakukan inovasi dalam menangani kemiskinan ekstrem dengan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, instansi dan lembaga pemerintah, serta perusahaan dengan CSR-nya. Ia juga mengatakan bahwa Jawa Tengah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dengan cara graduasi sejahtera.
“Kami melakukan inovasi dalam menangani kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Kami libatkan semua, termasuk masyarakat, instansi dan lembaga pemerintah, sampai perusahaan dengan CSR-nya. Kami juga libatkan Baznas,” jelas Ganjar.
Ganjar juga menekankan pentingnya integritas dan antikorupsi dalam tata kelola TIK dan penanganan kemiskinan ekstrem. Ia mengatakan bahwa integritas adalah kunci untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. Ia juga mengatakan bahwa antikorupsi adalah syarat untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Intinya berbagi pakailah. Next time, kita tentu saja akan terintegrasi dengan pusat, data nasional yang ada di kementerian. Ending-nya seperti itu. Sistem pemerintahan berbasis elektronik bisa terintegrasi, dari pusat ke kabupaten,” terang Ganjar.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Papua Selatan Agustinus Joko Guritno mengatakan bahwa sebagai daerah otonomi baru, pihaknya masih harus banyak belajar dari provinsi lain yang lebih maju. Ia mengatakan bahwa Pemprov Papua Selatan memilih Jawa Tengah sebagai daerah untuk studi tiru karena mempunyai perencanaan pembangunan yang bagus dan memberikan pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan yang baik.
“Jawa Tengah ini pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan lainnya sangat bagus. Kami dari kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Papua Selatan sebelum pemekaran ini, kita menjalankan kerja sama dengan kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Tengah ini, baik Semarang, Solo, dan sebagainya. Kerja sama dalam bidang pendidikan dan lainnya kita sudah jalin,” katanya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Saiful mengatakan bahwa kunjungannya ke Jawa Tengah untuk belajar terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem yang dijalankan Gubernur Ganjar. Ia mengatakan bahwa Jawa Tengah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dengan cara graduasi sejahtera.
“Kami banyak belajar dengan apa yang sudah dilaksanakan di pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo, Jawa Tengah, terkait dengan pengentasan kemiskinan ekstrem. Ada keberhasilan dari satu juta penduduk miskin yang graduasi sejahtera,” ungkapnya.