Karnaval Budaya Serentak di 25 Kecamatan Meriahkan HUT RI ke-78 di Wonogiri

Karnaval Budaya Serentak di 25 Kecamatan Meriahkan HUT RI ke-78 di Wonogiri

Wonogiri – Karnaval Budaya Serentak di 25 Kecamatan Meriahkan HUT RI ke-78 di Wonogiri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengadakan karnaval budaya serentak di 25 kecamatan sebagai rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Minggu (20/8/2023). Karnaval budaya yang bertema “Go Nyawiji” ini menampilkan berbagai potensi dan kreativitas masyarakat Wonogiri dalam bidang seni, budaya, dan pariwisata.

Karnaval budaya di Kecamatan Wonogiri, misalnya, diikuti oleh 43 kontingen yang terdiri dari sekolah, instansi, desa, kelurahan, organisasi masyarakat, toko ritel, dan Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMD). Mereka memperagakan busana adat, kostum kreatif, hingga kendaraan hias yang menggambarkan ciri khas Wonogiri.

Camat Wonogiri, Fredy Sasomo mengatakan karnaval budaya ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Pemkab Wonogiri terhadap masyarakat yang telah berpartisipasi dalam memeriahkan Bulan Kemerdekaan. Selain itu, karnaval ini juga menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat.

“Kami sangat mendukung karnaval budaya ini karena dapat menunjukkan potensi dan kreativitas masyarakat Wonogiri. Karnaval ini juga menjadi gelaran yang paling dinanti masyarakat di Bulan Agustus,” ujar Fredy.

Baca Juga :   BRT Trans Jateng Solo-Sukoharjo-Wonogiri Siap Beroperasi, Masyarakat Antusias

Fredy menambahkan, persiapan penyelenggaraan karnaval budaya ini telah dilakukan sejak tiga hari sebelumnya dengan melibatkan berbagai pihak. Ia mengapresiasi kerjasama dari Polres Wonogiri, Polsek Kota Wonogiri, Kodim 0728/Wonogiri, Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam hal pengamanan dan pengaturan lalu lintas.

“Semua terkondisikan. Personel dari Polres, Polsek, Kodim dan juga Dishub diterjunkan, juga Satpol PP untuk mendukung pelaksanaan karnaval ini. Pengalihan arus lalu lintas ya, paling macet sedikitlah, karena karnaval kan digelar serentak di seluruh kecamatan. Satu hari saja, sore sudah selesai dan dibersihkan, jalur juga otomatis dibuka lagi,” tutur Fredy.

Sementara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan alasan mengapa karnaval budaya digelar serentak di tingkat kecamatan adalah untuk mengantisipasi kerumunan massa dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ia berharap dengan adanya karnaval budaya ini, masyarakat dapat merasakan semangat kemerdekaan dan kebersamaan.

“Kenapa digelar di tingkat kecamatan, ya biar terkontrol, terkondisikan. Masyarakat nggak usah jauh-jauh ke kota, nonton, ikuti, dan meriahkan saja karnaval di kecamatan masing-masing. Ini untuk menjaga keamanan, mencegah kemacetan, dan mencegah mobilisasi besar yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Bupati.

Baca Juga :   Musim Kemarau Panjang, Kasus Kebakaran di Semarang Meningkat

Bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini juga mengatakan bahwa karnaval budaya ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Ia menyebut bahwa dengan adanya karnaval budaya ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pedagang kecil dapat mendapatkan peluang usaha yang lebih luas.

“Semua dapet rezeki, ora gur sing di Wonogiri Kota. Aktivitas ekonomi merata, aman, tertib, semua senang dan bahagia,” pungkasnya.