Penggunaan Listrik di Bekasi Naik 7 Persen, PLN Untung Hingga Rp6,25 Triliun

Penggunaan Listrik di Bekasi Naik 7 Persen, PLN Untung Hingga Rp6,25 Triliun
Penggunaan Listrik di Bekasi Naik 7 Persen, PLN Untung Hingga Rp6,25 Triliun

Slawipos.com – Penggunaan Listrik di Bekasi Naik 7 Persen, PLN Untung Hingga Rp6,25 Triliun, Kembali normalnya aktivitas masyarakat setelah pandemi covid-19 membuat penggunaan listrik di Kabupaten Bekasi meningkat.

PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Cikarang mencatat, di sepanjang tahun 2022, masyarakat Bekasi telah menggunakan listrik sebesar 5,05 GWh.

Jumlah ini pun naik 7,06 persen dibandingkan penjualan listrik mereka tahun lalu pada periode yang sama.

Dengan peningkatan tersebut, PLN pun berhasil mencatatkan pendapatan mencapai Rp 6,25 triliun dengan rata-rata penjualan listrik per bulan mencapai Rp 743,43 miliar.

“Ada pertumbuhan yang menunjukkan angka positif dari penjualan listrik di unit Cikarang. Tumbuh baik sebesar 7,06 persen. Pertumbuhan inipun didorong dari pendapatan bulanan kami yang berhasil menyentuh angka Rp 743,43 miliar,” kata Manager PLN UP3 Cikarang, Ansats Pram Andreas Simamora, Kamis 20 Oktober 2022.

Ansats mencatat, pendapatan ini dihasilkan dari dua kategori pelanggan yakni pelanggan tegangan menengah dan pelanggan tegangan rendah. Kedua kategori ini menjadi yang terbanyak dari total pelanggan yang dimiliki PLN Cikarang.

Baca Juga :   Forum CSR Indonesia Dorong Pendanaan Multipihak untuk Mitigasi Krisis Iklim

“Penggunaan terbanyak tentu saja dari pelanggan menengah dan rendah. Saat ini pelanggan dengan tegangan menengah kami itu ada 1.037.833 pelanggan dan pelanggan tegangan rendah itu ada 1.264 pelanggan. Jadi total keseluruhan pelanggan saat ini yaitu 1.038.654 pelanggan,” ucap dia.

Pulihnya sektor industri turut mendongkrak penggunaan listrik yang menstimulasi pertumbuhan penjualan listrik.

Seperti diketahui, sebagai daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, terdapat lebih dari 4.000 pabrik yang beroperasi di Kabupaten Bekasi.

“Memang keberadaan kawasan industri turut berpengaruh pada kemitraan kami secara bisnis dalam pelayanan listrik ini,” ucap dia.

Kendati penggunaan listrik meningkat namun efektivitas pemanfaatan listrik di masyarakat tinggi.

Soalnya, masyarakat bisa mengontrol penggunaan listrik tersebut melalui aplikasi PLN Mobile.

Ansats menjelaskan, dari target 776.627 unduhan, PLN Mobile kini telah digunakan oleh 979.632 pelanggan di Cikarang, atau 126 persen dari target yang ditetapkan.

“Kami masih terus menggalakkan program aplikasi PLN Mobile kepada masyarakat. Karena melalui aplikasi, penggunaannya tentu lebih efektif. Pelanggan bisa tahu penggunaan mereka. Bila ditotal sudah 60 persen pelanggan Cikarang yang sudah memanfaatkan PLN Mobile ini,” ucap dia.

Baca Juga :   Pertamina Luncurkan Pertamax RON 95 yang Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

“Target awal 776.627 dengan realisasi 979.632 pelanggan, artinya mencapai 126 persen telah menggunakan PLN Mobile. Dan, Bila ditotal dari 1.038.654 pelanggan UP3 Cikarang keseluruhan, sekitar 60 persennya sudah mengunduh aplikasi PLN mobile,” ucapnya.

Hal itu, kata Ansats, menjadi bukti bahwa kehadiran PLN Mobile telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kelistrikan yang sangat memudahkan.

Selanjutnya, Ansats menjabarkan, dari total pengunduh tersebut, didapati pengguna PLN Mobile dari empat Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang ada di UP3 Cikarang.

Di antaranya, ULP Tambun 194.895 pelanggan, ULP Cibitung 186.063 pelanggan, ULP Cikarang Kota 245.702 pelanggan, ULP Lemahabang 352.972 pelanggan, dan di UP3 Cikarang sendiri mencapai 979.632 pelanggan.

Selanjutnya, Ansats pun berharap, pertumbuhan dari program tersebut diatas bisa terus meningkat.

“Saya juga mengimbau kepada masyarakat pelanggan untuk bisa bekerja sama dengan PLN, khususnya PLN UP3 Cikarang untuk membayar tagihan listrik sebelum tanggal 20 per bulannya untuk menghindari pemutusan,” katanya.