Slawipos.com – Ganjar Pranowo Diganjar Pujian dari Bupati dan KPK Atas Semangat Antikorupsi di Jateng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat pujian dari para bupati dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango, atas semangat antikorupsi yang digelorakannya selama memimpin provinsi tersebut. Slogan “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” yang diusungnya, telah mengakar sampai ke tingkat desa dan membawa perubahan pada perilaku jujur dan disiplin pejabat serta aparatur sipil negara (ASN).
Hal itu terungkap saat pengukuhan Komunitas Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Kompak-API) Masa Bakti 2023-2026, di Grhadhika Bhakti Praja, Senin (7/8/2023). Dalam acara tersebut, Pomolango menyampaikan apresiasi kepada Ganjar, yang telah mewujudkan slogan “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” dalam pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Pomolango juga mengapresiasi keberadaan 390 orang penyuluh antikorupsi di Jateng, yang merupakan 15 persen dari total penyuluh antikorupsi se-Indonesia. Ia mengatakan, penyuluh antikorupsi merupakan daerah percontohan dalam pencegahan korupsi.
Ia juga mengharapkan pemerintah daerah dapat memanfaatkan penyuluh antikorupsi, untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Selain itu, ia juga mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar, yang mereplikasi program Desa Antikorupsi.
Menurut Pomolango, program Desa Antikorupsi merupakan kepanjangan tangan fungsi KPK di daerah, untuk melakukan pencegahan tindak koruptif. Ia menjelaskan, sesuai peraturan KPK, mereka diharapkan mengedepankan fungsi pencegahan ketimbang penindakan.
Pomolango mengungkapkan, Jawa Tengah menjadi provinsi pertama yang menerapkan replikasi desa antikorupsi. Pada September 2023, akan ada penilaian pada 29 desa calon desa antikorupsi di Jateng.
Sementara itu, beberapa bupati yang hadir dalam acara tersebut juga memberikan testimoni positif tentang kepemimpinan Ganjar dalam urusan antikorupsi. Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan, Ganjar merupakan gubernur yang paling giat dalam urusan pemberantasan korupsi. Kampanye antikorupsi selalu digelorakan, bahkan menjadi slogan “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi“.
“Dari slogannya yakni ora korupsi ora ngapusi itu betul-betul ia wujudkan, sampai di akhir masa jabatannya,” ujarnya.
Menurutnya, semangat Ganjar itu menular sampai di tingkatan kabupaten/ kota, bahkan desa.
“Jadi semangat Pak Gub dalam antikorupsi betul-betul mewarnai pemerintah daerah, apalagi di kabupaten-kabupaten. Sehingga, memberi semangat pada kepala daerah dan juga ASN di seluruh Jawa Tengah, khususnya di Kabuaten Temanggung, untuk ikut arahan Pak Gubernur, ora korupsi ora ngapusi,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto. Upaya pencegahan korupsi di Jawa Tengah selalu meningkat dari tahun ke tahun. Bukan hanya di tingkat pemprov, pemkab atau pemkot, melainkan juga sampai di tingkat desa.
“Selalu ada peningkatan dari tahun ke tehun, upaya pencegahan dari tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi sendiri,” paparnya.
Dico menerangkan, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar, selalu dilakukan kolaborasi antara pemprov dan pemkab atau pemkot.
“Kolaborasi antara pemprov dan pemkab. Harapannya, upaya pencegahan harus bisa dimaksimalkan. Slogan provinsi (Mboten Korusi Mboten Ngapusi), dan itu diterapkan di Kendal, sehingga pemprov dan pemkab harus bersinergi,” tuturnya.
Tidak hanya mendapat pujian dari bupati dan KPK, Ganjar juga berhasil membawa Jawa Tengah meraih berbagai penghargaan terkait antikorupsi. Pada tahun 2020, Jateng menjadi juara umum penghargaan antikorupsi dari KPK, karena menyabet empat penghargaan sekaligus, dalam upaya pengelolaan LHKPN dan pengendalian gratifikasi terbaik.
Pada tahun 2021, Jateng kembali mendapat penghargaan dari KPK, karena memeroleh nilai 94,55 dalam capaian Indeks Pencegahan Korupsi tahun 2021. Bukan hanya dari KPK, Ganjar juga mampu menorehkan Jawa Tengah meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI untuk ke-12 kali berturut-turut hingga 2023.
Dalam kepemimpinannya di Jateng, Ganjar sukses membangun sistem pencegahan korupsi di Jateng, dengan menerapkan kurikulum antikorupsi di sekolah, membangun desa antikorupsi, hingga komitmen menciptakan pemerintahan yang bersih lewat sikap tegasnya kepada ASN. Selain itu, Ganjar juga menciptakan berbagai inovasi, seperti layanan aduan online LaporGub, menggratiskan biaya pendidikan, menggencarkan reformasi birkorasi, dan program lainnya.
Ganjar Pranowo menuturkan, kampanye antikorupsi akan terus dilakukan. Salah satunya, dengan adanya Kompak API Jawa Tengah, yang menjadi agen penyuluhan antikorupsi.
“Dan saya senang dari kabupaten/ kota hadir, yang kompak dibina terus menerus. Harapan saya kampanye antikorupsi dengan cara-cara yang kekinian, seperti buat game, kemudian sampaikan ke medsos agar bisa menjangkau ke semua tempat, bahwa kita bisa melakukan sebuah tindakan yang baik, berintegritas, tanpa korupsi. Nanti saya suruh kasih contoh-contohnya, sehingga pelatihan ini menjadi penting,” tandasnya.