Pencegahan Stunting, TP PKK dan PIAD Temanggung Kampanyekan Jo Kawin Bocah

Pencegahan Stunting, TP PKK dan PIAD Temanggung Kampanyekan Jo Kawin Bocah

Slawipos.com – Pencegahan Stunting, TP PKK dan PIAD Temanggung Kampanyekan Jo Kawin Bocah, Gerakan Jo Kawin Bocah menjadi salah satu upaya pencegahan stunting yang digalakkan oleh Tim Penggerak PKK dan Persatuan Istri Anggota Dewan (PIAD) Kabupaten Temanggung. Gerakan ini bertujuan untuk mencegah perkawinan usia anak, yang berisiko melahirkan bayi stunting, karena mereka belum siap secara pribadi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung, Eni Maulani Saragih Al Khadziq, bersama Ketua PIAD, Ratna Ardiyan Yunianto, saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Kampanye Jo Kawin Bocah di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jumat (4/8/2023).

“Kami minta kerja sama ibu-ibu semua di lingkungannya, untuk kampanye Jo Kawin Bocah. Kampanyekan juga untuk mereka sekolah yang tinggi. Ini penting untuk mencegah stunting di masa depan,” ujar Eni Saragih.

Acara yang juga dihadiri oleh Camat Kedu, Muhammad Nizar Ardhani, Forkopimcam, Kepala Puskesmas Arif Kurniawan, dan Kades Kedu Teguh ini merupakan hari ke-81 pelaksanaan program PMT. Program ini memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang terindikasi stunting selama 90 hari.

Baca Juga :   Jateng Siapkan Aturan Baru untuk BUMD, Ini Manfaatnya bagi Daerah dan Nasional!

Eni Saragih mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak yang mengikuti program PMT sudah menunjukkan perkembangan yang baik, dengan adanya kenaikan berat dan tinggi badan. Namun demikian, ia berharap program ini dapat berlanjut hingga usia lima tahun, karena usia tersebut merupakan usia emas anak.

“Mudah-mudahan ini akan menjadi kebiasaan baru, memberikan makanan bergizi kepada anak-anak kita. Kalau bisa umur sebelum lima tahun kita kasih makanan yang bergizi, karena itu akan membantu pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya,” tuturnya.

Sementara itu, Ratna Ardiyan mengajak para orang tua untuk mempelajari buku KMS (Kartu Menuju Sehat), yang berisi informasi tentang perkembangan anak dan cara memberikan nutrisi yang tepat. Ia juga meminta para orang tua untuk konsultasi dengan kader jika menemukan masalah pada pertumbuhan anak.

“Jika terlihat masuk di pertumbuhan yang kurang, bisa langsung konsultasi dengan kader. Jangan sampai kita menyesal nanti karena anak kita tidak tumbuh dengan ideal,” katanya.

Di Desa Kedu sendiri, persentase jumlah anak stunting mencapai 12 persen, sudah di bawah target nasional yaitu 14 persen. Namun demikian, pihaknya berupaya untuk menurunkan angka tersebut lebih rendah lagi, sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Temanggung.

Baca Juga :   Jawa Tengah Raih Juara Umum Pornas Korpri 2023, Menpora Apresiasi Tuan Rumah

Seragam baru yang diberikan kepada juru parkir berwarna biru tua dengan tulisan “Parkir Sukoharjo” di bagian depan dan belakang. Seragam tersebut juga dilengkapi dengan topi dan rompi berwarna sama. Jumlah juru parkir yang mendapatkan seragam baru sebanyak 150 orang, yang tersebar di 50 titik lokasi parkir di Kabupaten Sukoharjo.