Kesepakatan Bersama Nelayan Jepara Sepakat Gunakan Jaring Ramah Lingkungan

Hal ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta saat bertemu dengan perwakilan nelayan dari wilayah utara, tengah, dan selatan Jepara, di Ruang Comand Center Setda setempat, Kamis (3/8/2023). Dalam pertemuan tersebut, dilakukan kesepakatan antara nelayan terkait penggunaan alat tangkap yang tepat.

Edy Supriyanta menegaskan bahwa para nelayan diminta tidak menggunakan jaring dengan mata jarring terlalu kecil, seperti halnya jaring arad. Ia mengatakan bahwa hal itu perlu dilakukan agar ikan-ikan yang masih kecil tidak ikut terjaring dan memiliki waktu untuk berkembang biak.

“Penggunaan jaring dengan tepat akan mendukung ketersediaan ikan yang berkelanjutan,” ujar Edy.

Edy juga menyampaikan beberapa kesepakatan yang dilakukan oleh nelayan, yaitu:

• Nelayan Jepara sepakat wilayah perairan Jepara utara harus bebas dari penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, mulai Ujung Piring ke arah timur utara.
• Penggunaan alat tangkap aktif di wilayah perairan Jepara utara dilakukan di atas delapan mil (Alas Karang Tuwo).
• Alat tangkap garuk tidak boleh digunakan di wilayah perairan Jepara selatan di bawah dua mil.
• Nelayan Jepara yang bersandar di pelabuhan penumpang (Pantai Kartini), agar menjaga kebersihan dan ketertiban, serta tidak melakukan aktivitas yang mengganggu pelabuhan seperti perbaikan jaring dan lainnya.
• Sanksi atas pelanggaran kesepakatan ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Edy berharap, dengan adanya kesepakatan tersebut, tidak akan muncul konflik antarnelayan di tengah laut. Ia juga berharap agar nelayan bisa meningkatkan kesejahteraannya dengan menangkap ikan secara bijak.

“Saya berharap, ini bisa dipedomani bersama-sama. Apa yang sudah menjadi kesepakatan harus dilaksanakan. Saya juga berharap, nelayan bisa mendapatkan hasil tangkapan yang baik dan bisa meningkatkan kualitas hidupnya,” ungkap Edy.