Wisata Petik Melon Premium di Sragen, Bupati Ajak Masyarakat Rasakan Serunya

Wisata Petik Melon Premium di Sragen

Slawipos.com – Wisata Petik Melon Premium di Sragen, Bupati Ajak Masyarakat Rasakan Serunya, Masyarakat Sragen kini bisa menikmati wisata petik buah melon kualitas premium di Desa Kaliyoso, Kecamatan Kalijambe. Buah melon jenis sweet series D165 dan D25 ini tumbuh subur di green house milik Ponpes Kiai Abdul Jalal, Baznas Kabupaten Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melakukan panen perdana buah melon tersebut, di green house seluas 200 meter persegi, Selasa (1/8/2023). Ia langsung mencicipi buah melon hasil panennya, dan mengaku rasanya enak, manis, segar, dan sehat.

“Rasanya enak, manis, segar, dan sehat tentunya, karena ini melon organik. Jadi tidak pakai pupuk kimia,” ungkap bupati.

Bupati menjelaskan bahwa green house melon ini adalah salah satu binaan Baznas Sragen dalam bidang pertanian yang ramah lingkungan. Selain itu, melalui budidaya melon ini, diharapkan bisa menjadi program pesantren wirausaha.

“Green house melon Ponpes Abdul Jalal ini adalah salah satu binaan Baznas Sragen dalam bidang pertanian. Juga hasil dari pertanian ini, zakat sebesar lima persen akan disetorkan ke Baznas Sragen,” kata Yuni.

Baca Juga :   Dekranasda Provinsi Jawa Tengah menggelar talkshow True Story, Suka Duka Bersama Perajin

Bupati mengatakan bahwa sebelum di Kecamatan Kalijambe, green house melon juga sudah ada di Desa Brojol, Kecamatan Miri. Ke depan, program pesantren wirausaha seperti budidaya melon itu bisa bergulir dan berkembang terus ke daerah-daerah lain. Seperti Kecamatan Karangmalang dan Gondang.

Untuk menambah minat pengunjung di green house itu, bupati mengajak masyarakat Sragen, khususnya utara Bengawan Solo, untuk bisa menikmati sensasi petik buah melon dan membeli produk melon yang berkualitas. Harga per kilogramnya Rp25.000, dengan berat rata-rata maksimal 1,5 kg per melon.

“Yuk masyarakat Sragen, khususnya lor bengawan, rasakan gimana serunya petik buah melon premium menyehatkan, makan dan bawa pulang langsung dari kebunnya, jelas asli Sragen,” ajak Yuni.

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengapresiasi perhatian Baznas Sragen yang telah mengembangkan ide kreatif untuk penyaluran dana ZIS (zakat, infak, sedekah) sehingga berperan dalam pemberdayaan masyarakat. Dana ZIS yang disalurkan itu merupakan dana zakat yang dikonsolidasikan dari para ASN (aparatur sipil negara), Pegawai BUMD (badan usaha milik daerah), PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), dan perangkat desa yang dikelola oleh Baznas.

Baca Juga :   Petani Tembakau di Gunung Prau Gelar Wiwitan Panen Mbako

“Alhamdulillah terima kasih Baznas. Baznas adalah satu lembaga yang bisa diajak bekerja sama dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan,” lanjutnya.

Yuni juga mengingatkan bagi pegawai yang belum menunaikan zakat, infak, dan sedekah untuk menunaikan melalui Baznas.

“Karena dana zakat yang dikelola sangat membantu warga Sragen,” ujarnya.

Bupati berharap program itu dapat diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Sragen dan berkelanjutan. Selain itu bisa mengangkat derajat petani menjadi muzaki (orang yang membayar zakat) dan menunaikan zakatnya.