Slawipos.com – Peringati Hari Anak Nasional, Kabupaten Tegal Gelar Festival Permainan Tradisional, Kabupaten Tegal merayakan Hari Anak Nasional ke 39 dengan menggelar festival permainan tradisional. Festival ini diikuti oleh 640 siswa SDN Slawi Kulon dan diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal bersama Forum Anak Slawi Ayu (FASA).
Festival permainan tradisional ini dibuka oleh Bupati Tegal Umi Azizah di lapangan depan rumah dinas Bupati Tegal, Jumat (28/7). Dalam festival ini, anak-anak berlomba dalam berbagai permainan tradisional, seperti gobag sodor, lompat tali, bakiak, ular naga, kelereng, congklak, egrang, dan mendongeng.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, festival ini merupakan salah satu cara untuk memenuhi dan melindungi hak anak serta menghargai pandangan anak. Ia juga mengatakan, festival ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen dan kepedulian seluruh elemen bangsa agar anak-anak Indonesia tetap sehat, kuat, terlindungi, dan berdaya saing.
“Kita harus siap untuk beradaptasi dengan paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri nasional seperti upaya pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0 serta peningkatan SDM industri nasional,” ujarnya.
Umi juga mengapresiasi prestasi Kabupaten Tegal yang berhasil meningkatkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Madya ke Nindya. Ia berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi untuk terus bekerja keras dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak.
“Penghargaan Kabupaten Tegal Layak Anak ini merupakan suatu bentuk apresiasi pemerintah atas segala komitmen, keberpihakan dan keseriusan kita menghadirkan wilayah yang aman bagi anak,” katanya.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tegal Khofifah menyatakan, festival permainan tradisional ini juga bermanfaat untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyenangkan. Ia mengatakan, permainan tradisional dapat mendorong aspek motorik kasar dan halus anak, serta melatih keterampilan sosial anak.
“Permainan tradisional ini dapat mendorong, menstimulasi aspek motorik kasar dan halus anak. Antara lain untuk bergerak, menyusun strategi, bekerja sama, dan berempati terhadap sesama,” ungkapnya.
Selain festival permainan tradisional, acara peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten Tegal juga diisi dengan penyerahan simbolis 1 telur untuk 1 siswa dalam rangka pencegahan stunting kepada perwakilan 10 siswa. Selain itu, Bupati Tegal juga memberikan penghargaan kepada unit pendidikan dan pelatihan vokasi serta mitra industri yang berprestasi dalam pengembangan SDM industri. Bupati Tegal juga meresmikan gedung unit-unit pendidikan vokasi di Kabupaten Tegal.