Slawipos.com – Kampung Seni Tegal Terima Bantuan Fasilitasi dari Badan Bahasa Kemendikbudristek, Kampung Seni Tegal, sebuah komunitas yang bergerak di bidang seni dan budaya, mendapatkan Bantuan Pemerintah (Banpem) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kategori Bantuan Fasilitasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023. Banpem ini bertujuan untuk mendukung pelestarian bahasa dan sastra daerah.
Penandatanganan kerja sama Banpem dilakukan oleh Ketua Kampung Seni Tegal, Seful Mu’min, dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Senin (17/7/2023) siang. Acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, dan Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Syarifuddin.
Seful Mu’min mengatakan bahwa dengan adanya Banpem ini, Kampung Seni Tegal akan menghadirkan pementasan Sampak Tegalan, yaitu sebuah bentuk seni tradisional yang menggunakan bahasa Tegal lama. Ia berharap bahwa pementasan ini bisa mengenalkan dan melestarikan kosa kata bahasa Tegal lama kepada generasi muda.
“Proposal yang kami ajukan yaitu pelestarian Bahasa Tegal melalui pementasan Sampak Tegalan. Kami menghadirkan pementasan Sampak Tegalan dengan harapan istilah atau kosa kata Bahasa Tegal lama bisa kami hadirkan dan dikenalkan kepada penerus generasi bahasa Ibu yakni Bahasa Tegal,” ujar Seful.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Kemendikbudristek atas program pengembangan dan perlindungan sastra yang telah digelontorkan bagi komunitas. Ia berharap bahwa komunitas-komunitas sastra dan bahasa bisa menjadi penjaga gawang dalam lestarinya bahasa.
“Ini wujud nyata bagi pemerintah dalam melestarikan, menjaga nilai bahasa dan sastra di lingkungan kita. Semoga kamunitas-komunitas sastra dan bahasa kita menjadi penjaga gawang dalam lestarinya bahasa,” tambah Seful.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, Banpem ini merupakan salah satu program yang diberikan kepada para pelaku sastra dan bahasa di Indonesia. Ia mengatakan bahwa ada tiga kategori Banpem, yaitu Kategori Fasilitasi Kesastraan, Penghargaan untuk Komunitas Sastra, dan Penghargaan untuk Perorangan.
“53 orang tersebut dari 3 (tiga) kategori, yaitu Kategori Fasilitasi Kesastraan, Penghargaan untuk Komunitas Sastra, dan Penghargaan untuk Perorangan,” jelas Aminudin dalam siaran pers.
Ia menambahkan bahwa Banpem ini diberikan kepada 53 penerima manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia berharap bahwa Banpem ini bisa memberikan dampak positif bagi pelestarian bahasa dan sastra daerah.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Syarifuddin mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada Kampung Seni Tegal atas upayanya dalam melestarikan bahasa dan sastra. Ia mengatakan bahwa Balai Bahasa Jawa Tengah akan terus berkolaborasi dengan komunitas-komunitas di masyarakat untuk mendukung pelestarian bahasa dan sastra daerah.
“Kami tidak bisa bergerak tanpa adanya dukungan dari komunitas- komunitas di masyarakat. Mudah-mudahan bantuan ini memiliki nilai manfaat bagi pelestarian bahasa dan sastra di Tegal dan kerja sama dengan kami tidak berhenti disini saja, namun akan terus berjalan kedepannya,” ujar Syarifuddin.