Slawipos.com – PLN Gandeng Empat Perusahaan Bangun SPKLU, Siapkan Tiang Listrik Jadi Tempat Isi Baterai. PLN terus berupaya untuk memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan membangun infrastruktur pengisian baterai. PLN menggandeng empat perusahaan untuk memperbanyak ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah.
Empat perusahaan yang bekerja sama dengan PLN adalah PT Exelly Elektrik Indonesia dan PT Astra Otoparts Tbk dalam pengembangan infrastruktur SPKLU, PT Bringin Karya Sejahtera dalam penyediaan infrastruktur SPKLU, dan PT High Volt Technology dalam pembangunan infrastruktur SPKLU di dua rest area jalan tol.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen PLN untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Ia mengatakan, PLN terbuka untuk menjalin kerja sama dengan seluruh pihak yang tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan SPKLU.
“Kami ingin memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik. Untuk itu, kami terus memperbanyak SPKLU di lokasi-lokasi strategis, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, restoran cepat saji, bank, dan lain-lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/7/2023).
Darmawan menambahkan, PLN juga memiliki rencana untuk menyulap tiang listrik di pinggir jalan menjadi SPKLU dengan menambahkan komponen kabel. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan infrastruktur listrik yang sudah ada.
“Kami juga mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan pun bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya, nanti ditambahin kabel,” kata Darmawan.
Hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan 616 SPKLU, lebih dari 1.400 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan lebih dari 9000 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU). PLN juga telah mengembangkan SPLU versi 2.0 yang dilengkapi dengan fasilitas fast charging.
Darmawan mengatakan, dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat bisa menghemat biaya transportasi. Ia mengambil contoh, dengan tarif listrik Rp 1.699 per kWh, sepeda motor listrik hanya butuh biaya sekitar Rp 2.500 untuk menempuh jarak 50 km dan mobil listrik Rp 12.500 untuk jarak 10 km. Sedangkan jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM), biayanya bisa mencapai Rp 14 ribu untuk jarak yang sama.
“Dengan harga gas bumi yang murah, industri bisa lebih berkembang dan masyarakat bisa lebih terbantu. Kami berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur gas bumi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya.