Slawipos.com – Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Hadirkan Aplikasi SIBAKTI untuk Bangun Karakter Pelajar, Untuk mencegah dan mengatasi kenakalan pelajar yang marak terjadi di Kabupaten Tegal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal meluncurkan aplikasi Sistem Bangun Karakter Terintegrasi (SIBAKTI). Aplikasi ini bertujuan untuk memantau aktivitas dan perkembangan peserta didik secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.
Peluncuran aplikasi SIBAKTI dilakukan oleh Bupati Tegal Umi Azizah pada Rabu (13/7/2023) di kantor Dinas Dikbud Kabupaten Tegal. Turut hadir dalam acara tersebut Plt Kepala Dinas Dikbud Fakihurochim SSos MM, Ketua PGRI Kabupaten Tegal Akhmad Was’ari SPd MM, Ketua MKKS, dan KWK Dinas Dikbud Kabupaten Tegal.
Fakihurochim mengatakan bahwa aplikasi SIBAKTI merupakan inisiatif dari Akhmad Was’ari yang merupakan mantan kepala Dinas Dikbud sekaligus ketua PGRI Kabupaten Tegal. Ia mengungkapkan bahwa banyak pelajar di Kabupaten Tegal mengalami krisis identitas dan tidak mengetahui jati diri mereka.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang baik, perhatian yang mendukung tumbuh kembang peserta didik, sehingga mereka tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja pada usia produktif,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa aplikasi SIBAKTI juga bertujuan untuk mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh dan pondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Selain itu, aplikasi ini juga ingin merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan seperti kepala sekolah, guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah.
Sementara itu, Bupati Umi Azizah mengapresiasi langkah Dinas Dikbud dalam menghadirkan aplikasi SIBAKTI. Ia berharap aplikasi ini bisa menjadi terobosan dalam membangun sistem pemantauan hasil belajar peserta didik dengan melibatkan peran multi pihak.
“Di era digital seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang fungsi kerja, termasuk layanan di bidang pendidikan adalah sebuah keharusan. Aplikasi SIBAKTI ini bisa membantu pengajaran ilmu pengetahuan dan pewarisan nilai-nilai melalui pendidikan karakter,” kata Umi.
Umi juga meminta agar aplikasi SIBAKTI tidak hanya berhenti sebatas formalitas atau paksaan, tetapi harus jalan dan berkelanjutan. Ia juga meminta agar aplikasi ini dinamis dan selalu ada penyempurnaan atau penambahan fitur sesuai dengan kebutuhan.
“Syukur-syukur bisa dikembangkan ke sistem operasi Android atau IOS yang lebih user friendly untuk era sekarang,” pungkasnya.