Slawi  

Bupati Tegal “Kebakaran TPA Penujah Sudah Padam Total, Mari Lestarikan Lingkungan”

Terjadi Kebakaran Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Penujah

Slawipos.com – Bupati Tegal “Kebakaran TPA Penujah Sudah Padam Total, Mari Lestarikan Lingkungan”. Setelah 10 hari berjuang, kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Penujah yang berada di perbatasan Desa Dermasuci Kabupaten Tegal berhasil dipadamkan sepenuhnya. Penanganan api melibatkan berbagai pihak, baik dari Kabupaten Tegal maupun daerah sekitarnya.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Tegal, Umi Azizah saat diwawancara wartawan usai mengikuti acara puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat se Jawa Tengah di Taman Rakyat Slawi, Kabupaten Tegal, Selasa 4 Juli 2023.

Ia mengatakan, penanganan kebakaran tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal, tetapi juga didukung oleh relawan BPBD Kabupaten Tegal, PMI, Satpol PP, serta bantuan dari Kabupaten Brebes, Pemalang, dan Kota Tegal.

“Kerja keras mereka semua akhirnya membuahkan hasil,” katanya.

Ia menambahkan, dari kejadian kebakaran ini, Pemerintah Kabupaten Tegal mendapat pelajaran dari DLH Provinsi Jawa Tengah, bahwa cara efektif untuk memadamkan api di TPA adalah dengan menyiramnya dengan air yang dicampur dengan deterjen.

Baca Juga :   Bupati Tegal Paparkan Capaian Kabupaten Sehat di Depan Tim Verifikator Kemenkes dan Kemendagri

“Setelah kita coba cara itu, ternyata api lebih cepat padam,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ada puluhan petugas yang bertugas di lokasi TPA Penujah. Mereka bekerja secara bergantian dengan 1 shif berisi 14 orang.

“Karena api nya sudah padam, petugas juga sudah tidak ada yang berjaga-jaga disana,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, proses pemadaman api di TPA Penujah berlangsung selama 10 hari.

“Di hari keempat sudah tidak ada lagi api yang berkobar karena sudah disiram dengan air deterjen. Ditambah lagi ada hujan di hari ke 10,” terangnya.

Umi menyatakan bahwa untuk mengantisipasi kebakaran serupa di masa depan, Pemerintah Kabupaten Tegal berencana akan membuat sumur di sekitar lokasi.

“Karena ini bukan kali pertama terjadi, maka kita akan buat sumur di beberapa titik, minimal 3 titik untuk siaga jika ada api lagi,” tambahnya.

Umi mengajak, agar semua masyarakat yang peduli lingkungan bisa saling menjaga. Karena, bisa saja ada faktor manusia yang menyebabkan api menyala, misalnya ada korek api yang tercecer di antara sampah.