Slawipos.com – PHK Virtual Jadi Tren di Tengah Pandemi, Karyawan Google dan Mcd Protes, Akibat pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara virtual atau Virtual Layoff. Fenomena ini menjadi cara bagi bos-bos teknologi yang ingin mengurangi jumlah karyawan.
Virtual Layoff berarti tidak ada lagi pertemuan tatap muka untuk memberitahu karyawan yang terkena PHK. Semuanya dilakukan lewat video call atau bahkan tanpa pemberitahuan sama sekali.
Contohnya pada November tahun lalu, ketika CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan PHK lewat video call kepada ribuan karyawan.
Hal serupa dilakukan McDonald’s pada April lalu. Perusahaan waralaba tersebut menutup kantornya untuk sementara waktu dan melakukan PHK ke ratusan karyawan secara virtual.
Tindakan ini menuai banyak kritik dari pekerja. Mereka merasa PHK virtual tidak etis. Seolah para bos-bos ingin menghindari tanggung jawab dan beban emosionalnya.
“Ini adalah contoh kepemimpinan yang buruk,” kata mantan karyawan Google, dikutip dari CNBC International, Rabu (28/6/2023).
“Virtual Layoff sangat tidak berperikemanusiaan. Nasib ribuan orang tergantung karena harus di-PHK. Ini adalah momen penting dalam karir seseorang. Perusahaan sama sekali tidak berhati nurani,” ia menambahkan.
Baru-baru ini, Google juga menjadi sorotan karena banyak karyawan mengeluh proses PHK yang dinilai kejam. Beberapa karyawan bahkan tidak mendapat pemberitahuan sama sekali. Mereka tahu kena PHK karena tiba-tiba tidak bisa mengakses sistem internal perusahaan.
Ada yang baru selesai meeting dengan pihak eksternal, lalu tahu-tahu kena PHK tanpa alasan jelas. Ada juga yang baru bangun tidur, langsung tidak bisa kerja karena aksesnya diblokir.