Pemudik Libur Lebaran Idul Fitri 2023 Diperkirakan mencapai 123,8 Juta Orang

Pemudik Libur Lebaran Idul Fitri 2023

Slawipos.com – Pemudik Libur Lebaran Idul Fitri 2023 Diperkirakan mencapai 123,8 Juta Orang, Menurut informasi yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada rapat koordinasi lintas sektoral terkait kesiapan menyambut Idul Fitri 1444 hijriah, jumlah pemudik pada libur Lebaran Idul Fitri tahun 2023 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 46,5 persen. Rapat tersebut dilaksanakan secara daring dari Mabes Polri pada hari Kamis, 6 April 2023 yang lalu.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) juga mengungkapkan bahwa terdapat potensi pergerakan masyarakat pada libur Lebaran Idul Fitri 2023 yang mencapai 123,8 juta orang, meningkat dari tahun 2022 yang mencapai 84,5 juta orang. Mayoritas dari pergerakan orang tersebut berasal dari pulau Jawa, yaitu sekitar 77,3 juta orang.

Lebih lanjut, Menko PMK memperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 21 April 2023 dengan potensi pergerakan mencapai 18,7 juta orang atau sekitar 15,1 persen. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 25 April 2023.

“Semoga Idul Fitri kali ini bisa dilaksanakan dengan aman, selamat, sehat dan menghasilkan kegembiraan bagi seluruh masyarakat,” kata Muhadjir lewat tayangan daring yang disaksikan Bupati Tegal Umi Azizah bersama Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun dan Dandim 0712 Tegal Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh dari Gedung Sasana Sabda Bhayangkara Polres Tegal.

Menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika pihaknya bersama TNI dan institusi terkait lainnya akan menggelar Operasi Ketupat dari tanggal 18 April hingga 1 Mei 2023 dengan menerjunkan 148.261 personel yang terdiri dari jajaran Mabes Polri sebanyak 1.290 personel, Polda 91.153 personel dan sisanya dari Instansi terkait sebanyak 55.818 personel.

Baca Juga :   Tenaga Harian Lepas di Kabupaten Tegal Terancam Tidak Menerima Honor Bulanan

Kapolri juga akan menyiapkan 1.857 pos pengamanan, 713 pos pelayanan dan 217 pos terpadu. Pihaknya juga akan melakukan pemetaan jalur rawan kecelakaan lalu lintas, melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pemudik, melakukan uji kelayakan kendaraan dan pemeriksaan kesehatan pengemudi, serta bekerja sama dengan pemda maupun instansi terkait untuk pemenuhan sarana prasarana penunjang ataupun tempat istirahat pemudik.

“Kami meminta pemda bisa menyiapkan rest area di ruas non tol dan melakukan penataan pasar tumpah, kawasan wisata, serta tempat ibadah untuk kelancaran libur Idul Fitri 1444 hijriah ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, terkait lonjakan harga kebutuhan pokok pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Polri telah melakukan kegiatan monitoring perkembangannya dengan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan dan pengawalan mulai dari produsen, distributor, pengecer sampai konsumen.

Kapolri Sigit juga akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah produksi dan distribusi bahan pokok yang penting, serta menegakkan hukum pada pelaku usaha atau warga yang melakukan penimbunan sehingga dapat mengganggu kestabilan harganya di pasar.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, juga menyatakan bahwa stok pangan dipastikan aman menjelang, selama, dan pasca Idul Fitri. Harga bahan pokok strategis sejauh ini terpantau stabil di tingkat produsen dan konsumen sesuai data panel harga pangan. Pernyataan tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Kapolri Sigit.

Baca Juga :   Jalur Bojong Guci Merayap di Akhir Pekan Waspada Tindak Kriminalitas di Tempat Wisata

Pihaknya pun telah menghitung prognosa neraca pangan tahunan dan bulanan. Diproyeksikan bahwa komoditas seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging lembu, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi dan minyak goreng pasokannya aman sampai akhir bulan Mei 2023 nanti.

“Berdasarkan pemantauan harga di 514 kabupaten dan kota saat ini menunjukkan harga bahan pangan relatif stabil sesuai harga acuan pembelian dan penjualan dan harga eceran tertinggi,” kata Arief.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menjaga stok dan harga pangan agar tetap stabil. Strateginya adalah dengan memperkuat sejumlah kegiatan bersama seperti pemantauan ketersediaan dan harga pangan, rakor rutin pengendalian inflasi bersama Bank Indonesia dan Kemendagri, pendampingan Satgas Pangan Polri, fasilitasi distribusi pangan, operasi pasar melalui stabilisasi pasokan dan lain sebagainya.

Sementara Bupati Umi menuturkan pemerintahannya siap menindaklanjuti arahan dari Rakor tersebut, dari mulai sisi pengamanan lingkungan, ketersediaan pangan, hingga pasokan energi BBM dan gas elpiji. Pihaknya akan menindaklanjuti lewat Rakor bersama Kapolres beserta unsur terkait lainnya.

Sejalan dengan Umi, Kapolres Tegal menuturkan untuk menciptakan kondusifitas wilayah, Polres Tegal bersama unsur Forkopimda lainnya telah melaksanakan kegiatan patroli untuk mencegah dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.